Tubuh pada dasarnya membutuhkan cairan untuk mengatur suhu tubuh hingga melancarkan peredaran darah. Sebaliknya bahaya dehidrasi akan menimbulkan barbagai gangguan kesehatan. Dehidrasi adalah istilah untuk reaksi tubuh ketika tidak minum cukup air, mengakibatkan kekurangan cairan. Sementara dehidrasi kronis adalah kondisi ketika dehidrasi kambuh untuk waktu yang lebih lama. Sayangnya, ada beberapa orang yang bisa cukup malas untuk minum air dengan jumlah yang cukup setiap harinya sehingga tubuhnya pun hanya memiliki cairan tubuh kurang dari rasio 75 persen sehingga terkena dehidrasi. Apa saja bahaya kekurangan cairan pada tubuh? Selengkapnya simak penjelasannya di bawah ini.

 Bahaya Dehidrasi atau Kekurangan Cairan Tubuh Sering mengalami kekurangan cairan tubuh berdampak ringan hingga kronis yang berbahaya bagi kesehatan tubuh, berikut di antaranya:

  1. Bau mulut

Saat bulan puasa, orang akan cenderung memiliki bau mulut yang lebih tajam, bukan? Hal yang sama ternyata berlaku pada mereka yang kekurangan cairan tubuh. Dehidrasi akan memaksa produksi air liur menurun tajam sehingga mulut pun cenderung lebih kering. Nah, kondisi mulut kering inilah yang memicu perkembangan bakteri lebih banyak sehingga mulut pun akan lebih bau dari biasanya.

2. Merasa Lelah

 Bahaya dehidrasi sendiri juga akan membuat tubuh menjadi cenderung lebih mudah merasa lelah. Kekurangan cairan tubuh akan membuat otot lebih mudah kram, tekanan darah yang lebih rendah, dan detak jantung menjadi lebih cepat sehingga memicu rasa lelah.

3. Kulit kering

Saat tubuh terkena dehidrasi, kulit pun ikut terkena imbasnya dan membuatnya menjadi lebih kering. Sel-sel kulit yang mengalami penyusutan drastis karena kurangnya cairan tubuh akan membuat tampilan kulit menjadi lebih kusam dan sangat kering. Selain itu, otak juga akan mengirimkan sinyal bagi penderita dehidrasi untuk lebih banyak memakan makanan manis dan bergula karena kekurangan cairan tubuh.

4. Sulit konsentrasi

 Kondisi tubuh yang kekurangan cairan tubuh akan membuat konsentrasi kita berkurang drastis. Cobalah untuk segera melakukan pekerjaan atau berkendara setelah bangun tidur tanpa sempat meminum air, maka Anda tentu akan kesulitan untuk berkonsentrasi karena tubuh kekurangan cairan setelah tidur semalaman. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kita selalu haus saat bangun tidur.

5. Memperburuk suasana hati

Selain konsentrasi, efek samping dehidrasi juga dapat memengaruhi suasana hati (mood) seseorang menjadi jauh lebih buruk. Ini kemungkinan karena haus dapat menyebabkan hilangnya aliran darah ke otak bersama dengan kelelahan dan kesulitan berkonsentrasi.

6. Mata dan pipi tampak cekung

Efek samping dehidrasi dapat menyebabkan mata dan pipi terlihat cekung. Area di sekitar mata juga mungkin menjadi gelap, dengan kulit yang tampak tipis. Gejala ini sangat sering terjadi pada anak-anak dan bayi.

7. Kerusakan ginjal

Bahaya kekurangan cairan yang lebih buruk adalah rusaknya organ ginjal. Kekurangan cairan tubuh akan membuat ginjal bekerja jauh lebih keras karena darah di dalam tubuh cenderung lebih padat dan mengental. Bahkan dehidrasi menyebabkan tekanan darah turun, yang dapat menurunkan aliran darah ke organ vital termasuk ginjal, dan pada organ apa pun dengan aliran darah menurun – berpotensi gagal melakukan tugasnya. Jika hal tersebut terjadi dalam waktu yang lama, ginjal dapat mengalami kerusakan berat.

8. Kram otot

Bahaya dehidrasi juga menyebabkan tubuh tidak dapat mendinginkan dirinya sendiri, yang menyebabkan penyakit panas atau demam. Salah satu gejala yang harus diwaspadai adalah kram otot, yang dapat terjadi saat berolahraga, terutama di cuaca panas. Semakin tubuh panas, semakin besar kemungkinan mengalami kram otot, dan ini akibat dari panas murni pada otot. Saat otot bekerja lebih cepat dan lebih keras, ini dapat menyerap panas itu sendiri. Perubahan elektrolit, seperti natrium dan kalium juga dapat menyebabkan kram otot. Bahkan ketika cuaca lebih dingin, dehidrasi dapat terjadi jika tidak cukup cairan saat berolahraga. Gejalanya mungkin lebih ringan atau lebih lambat, tetapi dehidrasi memiliki risiko yang sama.

9. Kejang

Elektrolit (seperti kalium dan natrium) dapat membantu membawa sinyal listrik dari sel ke sel. Jika elektrolit tidak seimbang, pesan listrik normal dapat tercampur, yang dapat menyebabkan kontraksi otot tak sadar dan terkadang kehilangan kesadaran.

10. Detak Jantung Cepat Atau Berdebar

    Harvard Medical School mencatat bahwa jantung berdebar kadangkala bisa menjadi tanda dehidrasi. Gejala ini terkait dengan perubahan tekanan darah karena keurangan cairan tubuh dan kadar elektrolit yang rendah, terutama kalium. Jantung berdebar karena dehidrasi juga bisa terasa ringan di dada, berdebar-debar di leher, atau bahkan sensasi bahwa jantung Anda telah berhenti.

    11. Feses keras

      Pakar perawatan pencernaan Brenda Watson mengatakan bahwa tinja yang keras dan berbentuk seperti pelet kecil bisa menandakan dehidrasi. Ketika kekurangan cairan tubuh tidak dapat membuang limbah, akhirnya feses berada di usus lebih lama dari seharusnya. Usus besar mengekstrak air dari tinja, membuatnya lebih sulit dan lebih mungkin keluar dalam jumlah sedikit.

      12. Berisiko Infeksi Saluran Kemih

        Beresiko lebih tinggi terkena infeksi saluran kemih Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi yang menyakitkan dan berpotensi berbahaya di mana bakteri menyerang kandung kemih atau uretra. Menurut NHS, bahaya kekurangan dapat berisiko lebih rentan terkena ISK. Meskipun infeksi ringan biasanya bukan merupakan alasan untuk dikhawatirkan, ISK dapat menjalar ke ginjal dan menjadi kondisi medis yang jauh lebih serius.

        13. Pusing atau pingsan

           Efek samping dehidrasi yang berbahaya lainnya adalah pusing atau kehilangan kesadaran. Dehidrasi dapat menyebabkan tekanan darah turun, yang menyebabkan pusing. Meskipun bahwa ini adalah gejala dehidrasi lanjut, namuan kehilangan hanya 1% hingga 2% cairan dapat menyebabkan vertigo dan pingsan.

          14. Sakit kepala

             Efek samping dehidrasi dapat memicu migrain dan sakit kepala, karena lebih sedikit darah dan oksigen mengalir ke otak ketika tubuh kekurangan cairan. Penuhilah cairan tubuh dengan empat gelas sehari yang dapat membantu mengurangi durasi dan intensitas sakit kepala.

            15. Tubuh tidak menghasilkan cukup darah

              Bahaya kekurangan cairan selanjutnya menyebabkan produksi darah dalam tubuh terhambat. Ketika dehidrasi parah, seseorang mungkin akan mengalami syok hipovolemik. Kondisi ini adalah salah satu komplikasi dehidrasi yang paling berbahaya dan harus segera mendapatkan perawatan medis. Syok hipovolemik terjadi ketika tubuh tidak dapat menyuplai darah ke jantung untuk memompa oksigen yang cukup ke organ vital. Ini menyebabkan penurunan tekanan darah dan menyebabkan kerusakan otak atau bahkan kematian.

              Cara mencegah dehidrasi berbagai cara berikut ini dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh Anda:

              1. Minum banyak cairan Jumlah cairan yang dibutuhkan tubuh setiap hari agar tetap terhidrasi tergantung pada kesehatan dan gaya hidup. Tergantung kondisi tubuh, sebaiknya konsultasikan dengan dokter, tentang seberapa banyak air yang harus Anda minum. Jika Anda tidak menyukai air putih, minumlah air yang ditambahkan rasa atau tambahkan irisan buah seperti lemon. Cairan lain juga bisa membantu mencegah kekurangan cairan tubuh, ini termasuk minum susu, jus rendah gula, dan teh rendah kafein.

              2. Makan makanan dengan kadar air tinggi Minum air putih adalah cara terbaik untuk melembapkan tubuh. Namun ada banyak makanan yang mengandung air dan juga dapat membantu mengembalilan cairan yang hilang. Apa saja makanan yang mengandung banyak air? Anda bisa memilih makanan seperti selada (kandungan air 95%), semangka (kandungan air 92%), dan brokoli (kandungan air 91%). Selain itu sup, es, dan yogurt juga memiliki kandungan cairan yang tinggi.

              3. Mengelola efek samping Pengobatan kanker dapat menyebabkan mual, muntah, atau diare, yang menybahkan kekurangan cairan tubuh. Jadi konsultasikan dengan dokter tentang cara untuk mencegah atau meminimalkan efek samping ini.

              4. Jangan menunggu untuk minum Usahakanlah untuk minum secara teratur dan lebih sering ketika mulai merasa sakit, sebelum berolahraga, atau sebelum pergi ke luar rumah saat cuaca panas. Pastikan pula Anda terhidrasi atau cukup minum air dengan baik sebelumnya untuk membantu menurunkan risiko dehidrasi.

              5. Hindari makanan dan minuman yang dapat menyebabkan dehidrasi Minuman yang mengandung gula dan kafein, seperti jus buah, soda, dan kopi, dikenal menyebabkan kekurangan cairan tubuh. Jadi, mulai sekarang minumlah minuman rendah gula atau rendah kafein.  

               Sumber:

              1. Dehydration (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dehydration/symptoms-causes/syc-20354086, diakses 7 Agustus 2019)
              2. 10 scary things that can happen when you get dehydrated (https://www.insider.com/long-term-effects-of-dehydration-2018-11#if-you-dont-take-in-enough-fluids-your-body-might-not-produce-enough-blood-10, diakses 7 Agustus 2019)
              3. Dehydration (https://www.cancer.net/coping-with-cancer/physical-emotional-and-social-effects-cancer/managing-physical-side-effects/dehydration, diakses 7 Agustus 2019)
              4.  6 Unusual Signs of Dehydration You Should Know About (https://www.everydayhealth.com/news/unusual-signs-of-dehydration/, diakses 7 Agustus 2019).
              5.  6 Surprising Signs You Could Be Dehydrated, And Need To Drink More Water (https://www.simplemost.com/surprising-signs-you-are-dehydrated-drink-more-water/, diakses 7 Agustus 2019).
              Slider 1

              100%

              Kualitas

              Produk Kami

              PT. Air Bersih Sejahtera. Morome, Konda, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara – Indonesia

              © 2024 ABS Mineral. Developed by: MediaTech. All Rights Reserved.

              Live Chat
              1